1 USKUP, 6 PASTOR, 2 BRUDER DAN 1 FRATER DI 21 OKTOBER

Itulah CHEVALIAN!

21 Oktober menjadi hari yang spesial bagi keluarga besar Chevalier. Meskipun pater pendiri tarekat MSC, PBHK dan Ordo ketiga yang disebut sebagai AKC itu telah pergi, kematiannya bukanlah akhir dari suatu perjalanan menghayati cinta Hati Kudus Yesus. Kematiaannya adalah misteri cinta Tuhan yang mengajak semua para pencinta Hati Kudus tergerak dari hati menjadi hati Allah bagi dunia yang dilanda penyakit-penyakit zaman.

Secara ringkas kami menggambarkan kejadian pada 21 Oktober 2016 yang terdokumentasi dengan baik dalam foto tadi. Hanya karena hati Yesuslah yang dikontemplasikan secara perdana oleh pater pendiri, para pengikut dan pencinta Hati Kudus meninggalkan ayahnya, atau ibunya, saudaranya bahkan ladangnya, suku-bangsa, adat-istiadat dan tradisi daerah untuk belajar dan mengenal gambaran-gambaran serta percikan dari Hati Yesus yang luhur dan mulia. Mereka kemudian membentuk kelompok Tarekat dan tidak terlalu akrab di sebut sebagai Chevalian.

Hari-hari itu, kami: pastor Ave, pastor Amo, pastor Sis, br Yani, pastor Kris, uskup Niko, pastor Raymon, pastor Jems, fr Yos dan br Marvel berkumpul sebagai satu tim sepak bola dalam permainan yang dibuat pada peringatan kematian pater Jules Chevalier pada 2016 di kota rusa, Merauke. Acara seperti ini menjadi hal yang biasa dan umum dibuat oleh para konfrater di daerah Merauke yang disponsori oleh Awam Keluarga Chevalier (AKC). Kini mereka yang disebut sebagai tiang ke-3 dalam misi melebarkan sayap dan panji hati kudus itu selalu “unjuk gigi” bukan pada saat kelahiran pater Jules Chevalier namun pada peringantan kepergiannya dari dunia ini. Memang pater Jules Chevalier telah berpisah dengan kita sejak 117 tahun yang lalu, namun karena semangatnya yang terus dihidupi oleh para pengikutnya kini berpengaruh dan berdaya luas bagi banyak orang entah tua atau muda, entah kecil ataupun besar.

Sejauh pengalaman kami, mereka-mereka yang telah memakai lebel AKC tersebar diberbagai tempat yang dilayani oleh pastor-pastor MSC atau suster-suster dari Tarekat Putri Bunda Hati Kudus. Kami pernah bertemu komunitas yang besar di Merauke, Manado, Dobo, Tanimbar, dan Ambon. Semarak kehadiran dan antusias masyarakat yang mau berpartisipasi dalam misi mulia menyebarkan semangat hidup dari hati memberi pesan penting bahwa: “Ia tidak mati, melainkan hidup!”

 

 

 

Yos MSC


Comments